Waktu SMP dulu, gw punya beberapa teman baik. Salah satunya adalah Fanny Silalahi. Walaupun namanya Fanny, dia adalah seorang lelaki. Yaa agak-agak mirip sama gw, walaupun nama gw Elia, tetap saja gw adalah laki-laki bukan perempuan!
[agak-agak ga penting ya gw...]
Sebulan yang lalu, Fanny main ke rumah gw. Gw udah lama ga ketemu dia. So, kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk ngobrol. Obrolannya sih kebanyakan seputar apa saja perkembangan kita setelah SMP dulu.
Setelah lama mengobrol, rokok dia habis. Dia beli rokok dengan uang gw dulu karena dia ga punya uang receh. Rencananya dia akan ganti uang gw waktu dia mau pulang. Karena terlalu asik ngobrol, dia lupa mengganti uang gw. Dia udah keburu pergi dari rumah gw, gw juga udah pergi ke tempat lain. Setelah sadar bahwa dia belum mengganti uang gw, dia menelepon.
"Gw lupa nih belum ganti uang lo."
"Yaudah lah. Gw beliin aja tuh rokok lo."
"Jangan dong. Jadi ga enak gw sama lo."
"Santai aja lah. Kayak ga ketemu lagi aja."
Pembicaraan berakhir disitu.
MINGGU 18 MEI 2008
Tasja, teman gw, menelepon.
"Lo udah tahu belom kabar terbaru dari Fanny?"
"Belum. Kenapa?"
"Fanny meninggal."
"Ah shit! Yang bener lo? Lo becanda ya?"
"Ngga. Gw ga becanda. Fanny meninggal jam 4 pagi tadi karena kecelakaan motor."
Sms-sms mulai berdatangan ke handphone gw dari teman-teman yang memberitakan bahwa Fanny meninggal. So, gw pergi ke rumah Fanny bersama teman-teman untuk ngelayat. Saat gw melihat tubuh Fanny tergeletak di dalam peti, gw langsung teringat kata-kata gw:
"Santai aja lah. Kayak ga ketemu lagi aja."
Ternyata gw emang ga ketemu dia lagi... Ternyata pertemuan gw dan dia sebulan lalu adalah pertemuan yang terakhir...
PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apa yang terjadi terhadap sahabat gw, almarhum Fanny Silalahi, cukup banyak mendatangkan pertanyaan dalam hati gw.
Orang-orang bilang bahwa ini adalah jalan yang terbaik dari Tuhan. Gw bilang, "Kenapa ini yang terbaik?"
Apakah kesalahan sahabat gw begitu tak terampuni sampai harus dibayar dengan nyawanya? Masih banyak orang yang jauh lebih berdosa dan lebih jahat dan masih tetap hidup!
Gw sama sekali tidak meragukan Tuhan. Gw hanya bertanya...
Apa yang sebenarnya melatarbelakangi keputusan Tuhan dalam mengambil nyawa seseorang?
[agak-agak ga penting ya gw...]
Sebulan yang lalu, Fanny main ke rumah gw. Gw udah lama ga ketemu dia. So, kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk ngobrol. Obrolannya sih kebanyakan seputar apa saja perkembangan kita setelah SMP dulu.
Setelah lama mengobrol, rokok dia habis. Dia beli rokok dengan uang gw dulu karena dia ga punya uang receh. Rencananya dia akan ganti uang gw waktu dia mau pulang. Karena terlalu asik ngobrol, dia lupa mengganti uang gw. Dia udah keburu pergi dari rumah gw, gw juga udah pergi ke tempat lain. Setelah sadar bahwa dia belum mengganti uang gw, dia menelepon.
"Gw lupa nih belum ganti uang lo."
"Yaudah lah. Gw beliin aja tuh rokok lo."
"Jangan dong. Jadi ga enak gw sama lo."
"Santai aja lah. Kayak ga ketemu lagi aja."
Pembicaraan berakhir disitu.
MINGGU 18 MEI 2008
Tasja, teman gw, menelepon.
"Lo udah tahu belom kabar terbaru dari Fanny?"
"Belum. Kenapa?"
"Fanny meninggal."
"Ah shit! Yang bener lo? Lo becanda ya?"
"Ngga. Gw ga becanda. Fanny meninggal jam 4 pagi tadi karena kecelakaan motor."
Sms-sms mulai berdatangan ke handphone gw dari teman-teman yang memberitakan bahwa Fanny meninggal. So, gw pergi ke rumah Fanny bersama teman-teman untuk ngelayat. Saat gw melihat tubuh Fanny tergeletak di dalam peti, gw langsung teringat kata-kata gw:
"Santai aja lah. Kayak ga ketemu lagi aja."
Ternyata gw emang ga ketemu dia lagi... Ternyata pertemuan gw dan dia sebulan lalu adalah pertemuan yang terakhir...
PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apa yang terjadi terhadap sahabat gw, almarhum Fanny Silalahi, cukup banyak mendatangkan pertanyaan dalam hati gw.
Orang-orang bilang bahwa ini adalah jalan yang terbaik dari Tuhan. Gw bilang, "Kenapa ini yang terbaik?"
Apakah kesalahan sahabat gw begitu tak terampuni sampai harus dibayar dengan nyawanya? Masih banyak orang yang jauh lebih berdosa dan lebih jahat dan masih tetap hidup!
Gw sama sekali tidak meragukan Tuhan. Gw hanya bertanya...
Apa yang sebenarnya melatarbelakangi keputusan Tuhan dalam mengambil nyawa seseorang?
12 comments:
kata beberapa orang sih, orang yang meninggalnya cepet bukan berarti karena dia terlalu banyak dosa, tapi justru karena orang itu baik dan disayang sama Tuhan, makanya Tuhan cepet2 mengambil nyawanya.. mngkin supaya orang itu g berbuat dosa lebih banyak lagi di dunia?
takdir..
kita enggak akan pernah tahu akan membawa kita kemana..
menurut gue.. apapun keputusan Tuhan, itulah yang terbaik.
semanis apapun
sepahit apapun
itulah hidup..
hhff..
sedih saya bacanya :(
turut berduka cita ya
kita ngga pernah tahu sama apa yang akan terjadi besok...
lagian umur, jodoh, rezeki... semua nya ada ditangan Tuhan.
Semoga Fanny bahagia di alam sana...
amien...
@ amanda: hopefully God loves Fanny..
@ tammy: yes. i do believe in fate. everyone has his or her own fate and it's still a mystery to all of us.
@ putlie: AMEN!!
dasar TUHAN mengambil nyawa seseorang adalah, "karena DYA ber-hak"..
Kita semua adalah (hanya) pion catur dan hamba milik Nya, dan bahkan DYA punya hak lebih untuk mencabut nyawa kita, bahkan dengan atau tanpa alasan..
merinding!
Tuhan punya jalan yang lain but FaNNy eL.. mungkin yang lbh baik yang lebih indah..
@ dee: u got a point..
@ nengdj: haha merinding..??
@ anonymous: amien!
tuhan itu bekerja dengan caranya sendiri
kalo saya sih jujur, kadang mmg suka berpikir ky bgini, bahkan dulu saya sempet meragui keberadaan-Nya, hingga suatu saat temen saya yg sedang berdebat dg saya ttg hal2 bginian, malah bertanya, apa yg melatarbelakangi Tuhan untuk ngirim elo ke dunia ini? Start that time, saya sadar. Tuhan ituh mutlak, gak ada lagi yg perlu dipertanyakan. Takdir memang sudah ditulis dari pertama, hidup dan mati seseorang bukan hak kita utk mempertanyakannya.
Toh sama majikan aja kita masih takut, trus kenapa kita brani mempertanyakan keputusan Sang pencipta yg bs sedetik saja mengambil semuanya dari kita?
Elia, saya percaya semua yg tejadi ada hikmahnya. Maybe meninggalnya temen kamu ituh bisa dijadikan pelajaran buat yg hidup. Jadi pelajaran wat kita sadar kalo masih ada yg lbih berkuasa daripada manusia. Justru saya selalu dengar, seseorang ituh meninggal dengan cepat karena Tuhan sayang sama dia. But, who knows?? :) berdoa aja, siapa tau besok giliran kita, dan kita belum sempat bertaubat...
@ aprikot: agree!
@ angga: wow, it's deep: apa yang melatarbelakangi Tuhan mengirim kita ke dunia ini. :)
Sama mendadaknya dg ketika bokap gw dan tetangga gw yg 'dipanggil' oleh-Nya.
Sama ketika nyokap gw brtanya2 marah knp bukan orang lain saja yg menurutnya dosanya lbh banyak yg 'dipanggil'? Knp hrs bokap gw? Bokap gw adl org yg amat sangat baik, sehingga sepeninggalannya byk org yg merasa kehilangan, yg slalu bergantung padanya, manja padanya, maka mreka smua belajar utk mjadi yg lbh baik. And in fact they're getting better, including me. Mungkin itulah alasanNya.
Krn apa yg baik menurut kita blm tentu baik menurutNya dan yg baik menurutNya blm tentu baik menurut kita.
Kita tahu apa yg kita inginkan, but believe me, Tuhan lebih tahu apa yg kita butuhkan.
N.b. Mgkn aj org yg byk dosany msi dberi waktu utk berubah, atw menanggung dosanya di dunia.
Post a Comment